Ikhbar.com: Sebanyak 32 penerbangan yang dioperasikan maskapai penerbangan India menerima ancaman bom, yang memicu pemeriksaan keamanan di berbagai bandara. Dari jumlah tersebut, hanya satu penerbangan yang dialihkan untuk pendaratan darurat, sementara yang lainnya mengalami penundaan setelah tiba di tujuan masing-masing.
Penerbangan Vistara dari Delhi menuju London, yang dialihkan ke Frankfurt untuk pemeriksaan keamanan, dapat melanjutkan perjalanannya setelah dua jam.
Ancaman tersebut sebagian besar diterima melalui pesan yang ditinggalkan di toilet pesawat, atau melalui media sosial dan email, tetapi semua ancaman tersebut kemudian dinyatakan sebagai hoaks.
Baca: Pria India Ciptakan Mesin Cuci Terkecil di Dunia, Hanya Seukuran Korek Api
Untuk menanggapi situasi ini, Badan Keamanan Penerbangan Sipil (BCAS) mengadakan pertemuan dengan CEO, dan perwakilan maskapai penerbangan di New Delhi.
Direktur Jenderal BCAS, Zulfiquar Hasan, menyatakan bahwa protokol keamanan yang ada telah diikuti dengan ketat, dan menjamin keselamatan penerbangan.
“Langit India benar-benar aman. Protokol saat ini (untuk menghadapi situasi ini) kuat, dan diikuti dengan ketat. Kami meyakinkan penumpang bahwa mereka harus terbang tanpa rasa takut dan bahkan lebih sering terbang,” ungkap Hasan, dikutip dari India Today, pada Ahad, 20 Oktober 2024.
Sebagai langkah pencegahan lebih lanjut, Kementerian Penerbangan Sipil berencana menerapkan tindakan ketat untuk mencegah insiden ancaman bom hoaks di masa depan, termasuk memasukkan pelaku ke dalam daftar larangan terbang.
Baca: Sekelompok Monyet Gagalkan Aksi Pelecehan Seksual terhadap Anak Perempuan di India
Polisi juga telah menangkap seorang remaja berusia 17 tahun dari Chhattisgarh, yang diduga mengeluarkan setidaknya 19 ancaman sebagai balas dendam terhadap rekan bisnisnya.
Investigasi sedang berlangsung untuk mengungkap sumber ancaman lainnya, dengan kerja sama dari perusahaan media sosial, dan penyedia jaringan VPN.