Ejek Palestina, Suporter Klub Sepak Bola Israel Dikroyok Warga Amsterdam

Pendukung Maccabi Tel Aviv berkumpul di Dam Square sebelum pertandingan, di Amsterdam, Belanda, pada 7 November 2024. EPA-EFE/Jeroen Jumelet

Ikhbar.com: Suporter klub sepak bola Israel, Maccabi Tel Aviv terlibat bentrokan dengan warga dan demonstran pro-Palestina di Amsterdam. Kerusuhan tersebut terjadi sebelum dan sesudah pertandingan Liga Eropa melawan Ajax, Belanda pada Kamis, 7 November 2024, malam.

Insiden meletus di sekitar Stadion Johan Cruyff Arena hingga meluas ke sejumlah titik di pusat kota.

Bibit ketegangan sebenarnya sudah muncul dan terus meningkat sejak Rabu, 6 November 2024, tepatnya setelah suporter Maccabi Tel Aviv menggelar aksi besar dengan mengibarkan bendera Israel dan menurunkan bendera Palestina di tempat-tempat umum.

Suporter Israel juga meneriakkan slogan-slogan anti-Arab yang memicu kemarahan publik.

Baca: Seruan ‘Free Palestine!’ Menggema di Tengah Laga Israel Vs Italia

Video yang viral di media sosial (medsos) memperlihatkan kejadian di saat suporter Israel meneriakkan slogan-slogan anti-Palestina. Sebelum pertandingan, sejumlah video juga memperlihatkan kerumunan suporter Maccabi yang meneriakkan slogan anti-Arab.

Suporter Israel terdengar menyanyikan, “Biarkan IDF menang, dan *** bangsa Arab!” merujuk pada serangan tentara Israel di Gaza. Video lain menangkap seorang suporter berteriak, “*** kalian teroris, Sinwar mati, semuanya mati!” mengacu pada pemimpin Hamas yang tewas bulan lalu.

Menurut anggota dewan Amsterdam, Jazie Veldhuyzen, kekerasan terjadi setelah suporter Israel menyerang rumah-rumah warga yang mengibarkan bendera Palestina.

“Sebagai tanggapan, warga Amsterdam berinisiatif untuk melawan serangan tersebut,” katanya, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu, 9 November 2024.

Sebanyak 600 polisi dikerahkan guna mengendalikan situasi. Namun, bentrokan yang tak terhindarkan tersebut tetap terjadi dan mengakibatkan 62 orang ditangkap dan lima korban luka yang dilarikan dan dirawat di rumah sakit.

Wali Kota Amsterdam, Femke Halsema, sempat melarang demonstrasi pro-Palestina karena khawatir akan menambah ketegangan. Namun, aksi tetap terjadi di sekitar stadion dan pusat kota.

Warga lokal yang berusaha melindungi properti dari serangan suporter Israel menyayangkan respons polisi yang terkesan lambat.

Pemerintah Belanda mengecam kerusuhan tersebut dan berjanji menindak para pelaku kekerasan. Asosiasi sepak bola Eropa (UEFA) juga mengutuk insiden tersebut dan menyatakan akan mengupayakan proses hukum terhadap pihak-pihak yang terlibat.

Di sisi lain, Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) meminta FIFA dan UEFA menanggapi meningkatnya retorika kekerasan dan rasisme anti-Palestina yang dilakukan suporter Israel.

Baca: 70 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak, Termuda Bayi Berumur Satu Hari

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Israel melaporkan sepuluh warga Israel terluka dan menuding insiden tersebut sebagai serangan brutal. Sedangkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu meminta pemerintah Belanda segera bertindak dan menginstruksikan Mossad untuk menyusun rencana pencegahan kekerasan bagi warga Israel di luar negeri.

Pertandingan Liga Eropa yang menampilkan Maccabi Tel Aviv berikutnya telah dipindahkan ke venue netral di luar Turki. Mereka akan menghadapi Besiktas pada 28 November 2024 mendatang.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.